Apakah anda ingin
download rpp simulasi dan komunikasi digital bab ini ? Simak dulu pengertian dasar berikut. Dalam sistem mendukung kelas maya dimanfaatkanlah berbagai perangkat lunak/aplikasi/sistem yang pada umumnya berbasis web. Dua jenis aplikasi ini
sudah terkenal yaitu aplikasi Learning Management System (LMS) dan Learning
Content Management System (LCMS).Tetapi dalam perkembangannya, seiring
berkembangnya pemanfaatan Social Network (SN) khususnya Facebook, lalu
muncul lah aplikasi Social Learning Network (SLN) sebagai salah satu jalan pintas
bentuk kelas maya.
1. Learning Management System (LMS)
LMS ialah aplikasi yang digunakan untuk mengelola pembelajaran,
mengirimkan konten (content delivery system), dan mengetahui aktivitas daring
seperti memastikan kehadiran dalam kelas maya, memastikan waktu
pengumpulan tugas, dan melacak hasil pencapaian siswa. Tetapi menurut
Kerschenbaum (2009) dalam LMS Selection Best Practices, LMS ialah sebuah
aplikasi yang di gunakan untuk mengadministrasikan secara otomatis berbagai
kegiatan pembelajaran. Guru bisa saja menggunakan aplikasi ini agar
mengetahui sumber pembelajaran lain nya, berinteraksi, dan berdiskusi dengan
siswa, menyampaikan pengumuman, memberi ujian ataupun tugas, serta
memberikan penilaian, sedangkan siswa juga bisa membaca materi belajar,
menjawab pertanyaan, berdiskusi, serta mengirimkan tugas dan menjawab soal-
soal ujian. Contoh dari LMS antara lain; Moodle, Dokeos, aTutor. Nah sampai sini sudah mulai faham kan penjelasannya sebelum anda menyusun atau hendak download rpp simulasi dan komunikasi digital bab ini.
2. Learning Content Management System (LCMS)
Menurut Kerschenbaum (2009), LCMS ialah sebuah aplikasi yang digunakan
oleh pemilik kozten untuk mendaftar (register), menyimpan (store),
menggabungkan (assembly), mengelola (manage), dan memublikasikan
(publish) konten pembelajaran untuk penyampaian melalui web, bentuk cetak,
maupun CD. Secara lebih singjat, LCMS ialah sebuah aplikasi untuk mengelola
konten pembelajaran. Dan juga dapat, mengelola, dan menyediakan modul-
modul pembelajaran, tetapi juga mengelola dan menyunting (edit) semua
bagian yang membentuk sebuah katalog. Contoh dari LCMS antara lain;
Claroline, e-doceo solutions.
3. LMS vs LCMS
Perbedaan yang di miliki dari LMS dan LCMS ialah LMS merupakan media
interaksi antara siswa dan guru, sedangkan LCMS ialah media yang digunakan
oleh penulis konten maupun perusahaan penerbit konten.
4. Sosial Learning Network/s (SLN/SLNs) LMS dan LCMS merupakan
perangkat lunak yang banyak digunakan dan terbukti handal dalam penerapan
sistem e-learning. Tetapi sistem ini juga memiliki beberapa kelemahan. Contoh
dari kelemahannya adalah sebagian besar dari sistem ini kurang memperhatikan
daya suai (adaptability), fleksibilitas, dan hubungan sosial. Bahkan pada
beberapa problem, fitur-fitur kolaborasi dan fitur analisis hubungan sosial
dinonaktifkan yang mengakibatkan management sistem tidak dapat mengetahui hal-
hal yang sedang dikerjakan oleh komunitasnya. Maka dari itu, dalam
perkembangan teknologi saat ini, konsep hubungan sosial dan kepedulian sosial
mulai diaplikasikan serta memberikan pengaruh yang berarti terhadap kolaborasi dan
pembelajaran. Dengan perkembangan konsep ini dalam teknologi, siswa dapat
berkolaborasi, meningkatkan kemampuan kognitif, dan keterampilan sosialnya.
Maka dari itu, muncullah paradigma baru dalam belajar yang disebut CSSL
(Computer Supported Social Learning). Di dalamnya terdapat konsep Social
Learning Networkyang bertujuan untuk mendorong penggunanya memiliki
pengalaman baru dalam belajar menggunakan jaringan sosial (Social Network)
yang telah dilengkapi dengan konsep kepedulian sosial.
WWW ialah singkatan dari kata world wide web. Istilah world wide web apabila
disingkat yaitu menjadi WWW. Akronim WWW world wide web merupakan
singkatan/akronim resmi dalam Bahasa Indonesia.
Beberapa contoh fitur yang dapat digunakan dalam pembelajaran kolaboratif
daring:
Media E-Learning Schoology
Schoology ialah jejaring sosial berbasis web khusus untuk K-12 (sekolah dan
lembaga pendidikan tinggi) yang difokuskan pada kerjasama, untuk
memungkinkan pengguna membuat, mengelola, dan saling berkomunikasi serta
berbagi konten akademis. E-learning ini juga memberikan akses pada guru dan
siswa untuk presensi, pengumpulan tugas, latihan soal dan media sumber belajar
yang bisa diakses kapanpun dan dimanapun serta juga memberikan akses pada
orang tua untuk memantau perkembangan belajar siswa di sekolah. (Farmington,
Schoology 2014). Silahkan buka :
download rpp simulasi dan komunikasi digital , untuk keterngan lebih lanjut mengenai rpp nya